12 July 2012

Berkomunikasi Lebih Efektif



Semua orang saling mengenal ketika jalinan komunikasi berjalan dengan baik, apapun jenis pekerjaan atau profesi. Setiap individu juga memiliki karakter yang unik dan berkepribadian.


Bagaimana cara berkomunikasi dan pribadi seseorang merupakan modal yang saling terkait. Seorang pria yang pandai berkomunikasi, tetapi tidak memiliki kepribadian yang menyenangkan, atau tidak ingin mempelajari berbagai kepribadian orang lain, cenderung untuk fokus hanya pada dirinya. Pesannya berhenti dalam dirinya, karena orang lain tidak akan peduli. Alasannya, dia tidak memiliki kepribadian bagus, yang membuat orang lain merasa enggan atau malu untuk mendengarkan pesan penting ia membawa.

Komunikasi tidak selesai tanpa kepribadian, dan sebaliknya.

Dunia karir dan bisnis perlu komunikator yang handal yang mampu memberikan ide-ide dan informasi secara lebih efektif. Bahkan, hampir semua bidang pekerjaan memerlukan seorang komunikator. Komunikasi tidak hanya seni menyampaikan pesan apapun tetapi juga seni kepribadian, karena komunikasi adalah keterampilan yang berhubungan dengan orang. Ketika kita berbicara tentang orang, maka dengan sendirinya terkait dengan kepribadian. Kepribadian dan komunikasi memiliki hubungan yang sangat dekat. Keduanya tidak mungkin untuk
dipisahkan.

Ketika kita ingin berkomunikasi secara efektif kepada orang lain, pasti melibatkan perspektif kepribadian. Karena, kepribadian mempengaruhi pola pikir seseorang dan gaya komunikasi. Efektivitas komunikasi juga tergantung pada kemampuan komunikator untuk memahami kepribadian orang lain.

Tidak peduli seberapa besar cara kita berbicara, jika orang lain berpikir kepribadian kita kurang menarik, maka pesan kita tidak akan dikirimkan. Sebaliknya, ia akan diabaikan oleh mereka.

Komunikasi sering gagal bukan karena ide tidak cemerlang atau cara untuk memberikan tidak baik. Komunikasi gagal, karena orang lain "menolak" untuk menerima ide yang diberikan.

Misalnya, ketika ada seorang komunikator yang kepribadiannya tidak disukai (misalnya, sering menentang pendapat atau terlalu agresif), penerima cenderung untuk menolak pesan tersebut. Meskipun informasi ini berguna atau ide yang brilian, informasi atau ide masih diabaikan karena kepribadian yang tidak disukai. Sebaliknya, meskipun ide biasa, tetapi karena komunikator memiliki kepribadian yang menarik, maka penerima pesan cenderung untuk menerima gagasan itu.

Seseorang
memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda termasuk juga dengan orang yang memiliki pribadi lebih tenang dan seseorang yang perfeksionis akan memiliki gaya yang berbeda pula dalam berkomunikasi.

Orang yang bertindak "secara sadar" atau "sok pintar" biasanya sulit untuk mendapatkan respon positif dari orang lain. Sementara seseorang yang sikap rendah hati dan hangat terhadap lawan bicaranya, cenderung lebih disukai. Fakta-fakta seperti ini tentu ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Anda tentu merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki status yang lebih tinggi daripada Anda, yang memiliki kepribadian ramah dan tulus menghargai Anda.

Keberhasilan komunikasi tidak hanya tergantung pada kepribadian komunikator itu. Pesan akan diterima sepenuhnya hanya jika komunikator juga mempelajari dan mencoba untuk memahami kepribadian lawan bicaranya. Memahami kepribadian lain akan memungkinkan komunikator untuk menentukan cara untuk berkomunikasi dengan kepribadian yang sesuai.

Seorang komunikator yang baik harus memahami kepribadian lain sebelum memulai proses komunikasi. Komunikasi akan efektif bila ada "sentuhan pribadi" di dalamnya.

[sumber : http://varieart.com]

No comments:

Post a Comment